Pada tanggal 11 Mei 2011 di adakan pertemuan bertempat di Ruang Pola Pemda Rejang Lebong membahas mengenai sosialisasi Peran serta Pemerintahan dalam penanggulangan Terorisme dan Ideologi NII, yang di laksanakan oleh Pemda Rejang Lebong bekerja sama dengan Polres Rejang Lebong, Kodim Rejang Lebong. Di sini bertindak sebagai nara sumber yaitu Kapolres Rejang Lebong. Dan Dan Dim Rejang lebong.
Dalam kesempatan ini Pertemuan di hadiri oleh para Camat se kabupaten rejang Lebong, Kepala Sekolah SMP , Ka.Sekolah SMA, Lingkungan Perguruan Tinggi, BEM dan perwakilan mahasiswa.
Ka. Polres Rejang lebong menjelaskan panjang lebar perihal ancaman teroris antara lain :
Pengertian Teroris yaitu masyarakat dalam suasana di teror, intimidasi dan kekerasan, kekerasan yang berefek pada kehidupan, bahaya kehidupan, integritas fisik dan kebebasan.
DAMPAK DARI TERORISME YAITU
a. Secara Psikologis
Munculnya rasa ketakutan /keresahan kepanikan, persaan sengsara, dan rasa tidak aman pd setiap orang yg mengalami langsung maupun tdk langsung. Ketakutan yang paling besar adalah :
- Munculnya serangan terorisme yang akan menjadi lebih parah di kemudian hari
- Munculnya rasa tidak aman publik untuk berada di daerah terbuka sekalipun dijaga aparat
- Munculnya rasa tdk aman berada di tempat-tempat yg biasa dikunjungi warga negara asing
- Munculnya rasa tidak aman di tempat-tempat umum seperti pertokoan maupun fasilitas umum
b. Dampak Sosial
- Akan memunculkan peluang pelaku kejahatan lain dengan memanfaatkan situasi
- Menumbuhkan potensi konflik laten antar etnis dan antar pemeluk agama yang berbeda
- Akibat pemberitaan media massa yg kontroversial membuat persoalan menjadi bias dan timbul ketidak percayaan masyarakat dan pemerintah
c. Dampak Ekonomi.
Terpuruknya berbagai sektor usaha yang berkembang seperti lumpuhnya industri2 penunjang sektor pariwisata
Dalam kesempatan ini Ka.Polres Rejang Lebong menjelsakan bahwa kurangnya Partisipasi aktif masyarakat dalam penanggulangan Terorisme yaitu ada anggapan bahwa
Munculnya anggapan bahwa pemberantasan terorisme identik dengan perang terhadap agama tertentu sehingga ketika masyarakat membantu aparat keamanan (POLRI) dalam pengungkapan terorisme di anggap sebagai wujut perlawanan terhadap agama yang di anut.
Untuk itu perlu adanya peningkatan kewaspadaan dan kesamaan pandangan dari seluruh elemen masyarakat terkait dengan aksi-aksi terorisme.
Para mahasiswa hendaknya semakin kritis dengan pemikiran-pemikiran radikal yang mengarah pada perpecahan negara dan kerusakan akidah dalam beragama. Karena sebenarnya agama Islam adalah rahmatan Lil alamin.
